Upaya Pelestarian Penyu di Nias
KepulauanNias.com - Siapa yang tidak terpesona dengan keindahan laut dan segala sesuatu yang ada di dalamnya? Salah satu makhluk yang paling menarik perhatian adalah penyu. Namun, di balik keindahan ini, penyu mengalami ancaman yang serius. Beruntung, ada sosok heroik di Pulau Nias yang berjuang untuk menyelamatkan mereka. Mari kita simak kisah inspiratif dari Feberama Halawa, seorang nelayan yang kini menjadi pelindung penyu.
"Feberama Halawa berjuang menyelamatkan penyu di Nias dengan sistem tebus telur, mengubah masyarakat dari pemangsa menjadi pelindung."
Pertemuan Tak Terduga
Cerita dimulai ketika Feberama, 35 tahun, dengan sepeda motornya, perlahan berhenti di halaman rumahnya di Desa Tagaule. Di punggungnya tergantung karung goni yang mengandung leher seekor penyu. Penyu yang ditolongnya ini, adalah penyu sisik sepanjang sekitar 40 cm yang sebelumnya terjebak dalam jaring nelayan. Dengan penuh kasih, ia melepaskannya ke rerumputan, menyaksikan penyu itu menggerakkan siripnya, meski terlihat tertatih.
“Penyunya kita tebus dengan uang ganti untuk nelayan,” kata Feberama. Dia memang dikenal sebagai ranger penyu untuk Rumah Penyu Nias, sebuah inisiatif yang didirikan untuk mengelola penangkaran penyu dan membantu melestarikan spesies ini.
Dari Penikmat Menjadi Penyelamat
Dulu, Feberama adalah salah satu orang yang menikmati daging dan telur penyu. Ketika penyu terjebak di jaringnya, ia menganggap itu sebagai rezeki. “Rasanya mirip daging sapi,” ungkapnya, dengan nada nostalgia. Namun, pandangannya berubah setelah ia memahami pentingnya melestarikan penyu.
Dalam dua tahun terakhir, Feberama menjadi relawan yang aktif dalam penyelamatan penyu. Dia mengedukasi para nelayan di pulau-pulau terpencil tentang pentingnya pelestarian. “Relasi baik dan koordinasi dengan nelayan itu penting,” jelasnya. Dia berusaha membangun hubungan baik agar nelayan tidak lagi mengonsumsi penyu, tetapi berkontribusi pada pelestariannya.
Sistem Tebus Telur yang Mengubah Permainan
Di Rumah Penyu Nias, yang didirikan oleh Yafaowolo'o Gea, sistem tebus telur diterapkan. Nelayan dapat menebus telur penyu seharga Rp 2.000, lebih tinggi dari harga pasar, dengan harapan meningkatkan kesadaran dan mengurangi penangkapan. Yafaowolo'o menjelaskan bahwa satu penyu dewasa biasanya ditebus sekitar Rp 250.000.
Dengan cara ini, para nelayan yang dulu menangkap dan menjual telur penyu kini berperan sebagai penyelamat. Dalam dua tahun terakhir, lebih dari 600 tukik telah dilepas ke laut, berkat kerja keras Feberama dan rekan-rekannya.
Mengubah Pandangan Masyarakat
Namun, mengubah kebiasaan masyarakat bukanlah hal yang mudah. Penyu sering dianggap sebagai makanan istimewa, bahkan sebagai hidangan kehormatan untuk tamu. "Daging penyu bisa dijual antara Rp 150.000 hingga Rp 500.000," kata Yafaowolo'o. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang berjuang untuk melestarikan satwa purba ini.
Sosialisasi kepada nelayan juga dilakukan untuk memberikan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian penyu. Dengan dukungan dari CSR PT Pertamina, Rumah Penyu Nias mengadakan program edukasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ekosistem laut yang sehat.
Kesadaran Akan Konservasi
Upaya pelestarian penyu bukan hanya tentang menyelamatkan satu spesies, tetapi juga menjaga ekosistem laut secara keseluruhan. Menurut Yafaowolo'o, hanya satu dari seribu tukik yang selamat hingga dewasa, sehingga keberadaan telur penyu menjadi sangat krusial. Dengan meminimalkan konsumsi telur, mereka berharap populasi penyu dapat meningkat.
Harapan di Ujung Gelombang
Melihat ke depan, Feberama dan Yafaowolo'o optimis bahwa kerja keras mereka akan membuahkan hasil. Harapan mereka adalah suatu hari nanti, langit biru di Pulau Nias akan dihuni oleh lebih banyak penyu yang berenang bebas di lautan.
Melalui upaya pelestarian ini, kita semua diingatkan bahwa setiap tindakan kecil dapat membawa dampak besar. Ketika kita belajar untuk menghargai dan melindungi alam, kita tidak hanya menjaga warisan untuk generasi mendatang, tetapi juga menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua makhluk hidup.
Dengan semangat dan dedikasi, Feberama dan komunitasnya terus berjuang, menunjukkan bahwa satu orang dapat membuat perbedaan besar dalam upaya melestarikan alam. Mari kita dukung langkah-langkah kecil mereka, karena setiap penyu yang diselamatkan adalah langkah menuju masa depan yang lebih baik.***
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow